Calon Saudara Angkat

Kau tahu ?Hidupku penuh akan cerita,
            Kau mau mendengarnya? Baiklah,, here we go . . . .
         Namaku Ratih, anak tunggal yang orang tuanya kaya raya, semua kebutuhan hidupku terpenuhi, tak kurang satu apapun. Minta ini tinggal bilang,minta itu tinggal telephone. Tapi sayang aku juga anak konglomerat yang kesepian.Orang tuaku hanya mementingkan
kariernya.  Ayah dan ibuku hanya sesekali pulang kerumah, itupun jika mereka jika tidak pergi keluar kota. Dan satu-satunya carauntuk menghilangkan kejenuhan dan semua rasa kesepianku adalah jalan jalan bersama teman teman se-gengku. Maka dari itu, teman-temanku adalah keluarga keduaku.

            “ Tih, ntar pulang sekolah kita kerumah kamu yea, ngerjain tugas kelompok itu? “ Nia menepuk pundakku.“ Mmmmm . . . . boleh deh, ntar pulangnya U nebeng ma aku aja kita makan siang dulu baru kerumah. Gimana mau?“ Aku mengusulkan saran. “ Kita ikut !!“ Kata Bayu dan Andra serentak. “ Ikut aja, tapi pas di Resto nanti kalian bayar sendiri yea,… Hikz … hikz..“ Aku tertawa keras sampai-sampai seisi kelas melirik kearahku. “ Lebay U Tih “ Ujar bayu sambil menarik tanganku, “ Traktir yea..? “ sambungnya. “ Dasar lho, giliran ada maunya aja baru baek-baek sama aku, tapi tenang. . . berhubung aku lagi baik hati hari ini aku traktir kalian semua!! “. “ Yes, Ratu kita baaaiiiikkkkk banget “ Andra menarik hidungku. Plak! Aku menepis tanganya, “ Sakit tau!”. Yea, inilah aku dan hidupku.
            Disekolah aku kenal dengan seseorang.Dia teman sekelasku namanya Ega, tapi dia adalah orang yang dingin, tak pernah mau bicara panjang lebar.Dan jika tersenyum pun seperti dibuat-buat. Entah apa masalahnya, jika ditanya tentang keluarganya dia selalu menghindar, bungkam. Aku pernah menanyainya, kenapa kau tak pernah mau bergabung dengan kami, disini kami juga temanmu dan jangan sungkan.Tapi dia menjawab sinis, Terima kasih, lain kali.Gleg.,,! dia benar-benar pemecah rekor untuk orang yang NO COMENT banget. 

            Hari itu hari Jum’at, pulang sekolah Bayu mengajakku kerumahnya.

“ Ratih, menurut kamu aku orangnya kaya’ gimana? “ Bayu bertanya serius.

“ Gokil, agak bego’, he he..” jawabku singkat. 

“ Bego’? orang pinter kaya’ gini kamu bilang bego’? Wah stress nih anak.

“ Emang ada apa? Tumben bener?”

“ Kayaknya aku suka sama seseorang “ Bayu menatap dengan serius

“ Nia kan! “ 

“ Kok tahu? “ 

“ Aku sering merhatiin kalian. Kalian berdua sering saling ngeliatin”

“ Bener? Happy banget aku hari ini! Whoa….!! “

“ Eh udah mau malem nih, anter aku pulang dulu yuk. “

            Bayu mengantarku pulang dengan mobil ayahnya.Maklum anak kelas satu SMA mana mungkin diizinkan membawa mobil.Banyak alasan.Hampir sampai rumahku aku melihat Ega, anak paling dingin satu sekolah.“ Yu, coba lihat deh itu Ega ‘kan? “. “Mana?nggak keliatan nih “ Bayu melongok keluar jendela.  “ Iya itu dia. Ngapain dia malem-malem keluyuran. Ke arah sana bukannya pemakaman umum yea? “ dahi Bayu mengkerut. “ Tau deh, pulang aja yuk ” sahutku.

            Esok harinya, disekolah aku bertanya pada Ega, “ Ega ! “ panggilku dari jauh sambil berlari kearahnya. 
“ Mmm. Ada apa? “
“ Kemaren malem kamu kemana? Waktu pulang dari rumah Bayu, aku lihat kamu jalan kearah pemakaman umum.Kamu ziarah malem-malem? “
“ Apa niatmu? “ jawabnya sambil lanjut membaca.

Aku diam. Tak meneruskan pertanyaanku.Terlalu seram untuk bertanya padanya.Nia, Bayu, dan Andra hanya geleng-geleng kepala. “ Ngapain coba, kamu nanya gitu ke dia. Nggak bakalan pertanyaan kamu dijawab “ Nia geleng-geleng. “ Aku rasa dia aneh.Sejak kita sekelas, dia banyak ngelakuin hal aneh, kemaren dia ke pemakaman.Apa jangan-jangan…. Dia dukun santet?“ aku mendelik.  “ Dasar! Dukun mbahmu! “ yang lainnya menyorakiku. 

            Malam ini ayah dan ibu akan pulang. Jadi bibi masak lebih. Benar saja jam 7 ibu dan ayah sudah sampai setelah balik dari Palembang. “ Hi bu., yah. Baru pulang ya?“ sapaku. 

“ Iya sayang, gimana sekolahmu lancar kan? “ ibu bertanya padaku. 

” Lancar sih “ jawabku lirih.  

“ Oh iya ayah ingin bicara sesuatu sama kamu. Sini duduk di dekat ayah ”. 

“ Ada apa? “

“ Belakangan ini ayah dan ibu sedang sibuk-sibuknya bekerja. Ayah yakin kamu kesepian dirumah “

“ Ayah dan ibu baru sadar ya. Sejak umur 5 tahun ayah dan ibu hanya mengurus pekerjaan kalian.Aku besar dan tumbuh bersama bibi.Tidak ada kasih sayang seperti anak-anak lain. Memang dibandingkan yang lain aku memang anak yang paling kaya, tapi kaya harta. Miskin kasih sayang “ aku menagis sejadi-jadinya.

“ Maafkan kami nak, tapi itu untuk kebahagianmu kelak. Untuk bekalmu, kamu kuliah akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit “ bu mengelus kepalaku.
“ Ibumu benar. Karena hal itu ayah ingin meminta pendapatmu.Dikantor ayah ada seorang OB yang memiliki keponakan yatim piatu. Anak itu laki-laki, sama umurnya denganmu. Dia hiddup sebatang kara, pamannnya yang membiayainya sekolah. Namun belakangan ini ia sering sakit-sakitan sehingga kerjanya sering ditunda, dan gajinya pun berkurang. Nah, bagaimana kalau anak itu ayah angkat sebagai saudara kamu, sehingga kamu tidak kesepian lagi.Kamun mau?“ ayah menanyaiku

“ Ayah mau mengadopsi orang lain sebagai saudara angkatku? Jangankan anak orang, anak ayah sendiri tidak pernah diurus “ aku belari ke kamar dan  membanting pintu.

Dari jauh aku mendengar ibu berdiskusi dengan ayah, ungkapan menyesal ibu dibalik pintu kamarku pun tak kuacuhkan.Sakit diperutku mulai mengganggu.Aku terlalu lelah, dan tak sadar aku tertidur dengan mata yang sembab. Pagi ini ibu dan ayah akan pergi lagi. Kali ini mereka berdua pergi ke ternate. Entah apa yang dilakukannya disana, aku sudah tak ingin memikirkannya lagi. 

Dua hari lagi adalah hari ulang tahunku.Aku ingin ibu dan ayah bisa hadir, tapi itu hanya kecil kemungkinan. Ah..sudahlah, teman-temanku masih ada disini untuk apa aku bersedih. “ Aku mau kalian bantu aku nyebarin undangan ini, bisa kan ??? ” 

“ Bisa !! “ mereka serentak menjawab.

“ Hei, tunggu bentar. Untuk Ega aku yang anterin sendiri “

“ Hem! Jangan-jangan Ega sama Ratih ada apa-apa lagi “ Bayu mengejekku

“ Ngomong sekali lagi aku tonjok kau ! “ tanganku siap melayang

“ Eh iya, gimana kelanjutan hubungan kalian? “ Andra melirik kearah Bayu 

“ Hubungan apa? “

“ Alah.. pura-pura bego’ apa beneran bego’?“ aku ikut-ikutan mengejek

“ Nia, kamu udah ditembak sama Bayu? “

“ Mmmmm… kasih tau nggak yea?? Nggak deh “

“ Hahahahahah !!!! “ kami tertawa serentak.

            Aku jadi mengantar undangan itu ke Ega.Kutemukan dia di perpustakaan, tempat yang paling sering dia datangi hanya disini.“ Hem! Aku mau ngasih undangan ulang tahunku ini.Dateng yea. “ 

“ Nggak bisa. Aku ada acara. Makasih “ ujarnya sambil lanjut membaca. 

“ Apa kamu nggak bisa ngehargain orang lain? “

“ Besok, adalah hari istimewa bagiku. Hari yang menentukan nasibku kedepannya “ tatapan matanya mengejutkan.

“ OK, tapi kalau kamu berubah pikiran datang aja. Aku taruh undangannya disini “ seraya menaruh undangan itu didekatnya, aku pergi. 

            Dia adalah orang yang tidak menghargai pertemanan, mungkin karena dia belum punya teman, dalam hati aku menggumam.Entah kenapa, setiap aku melihatnya aku ingin berbicara banyak dan menanyainya tentang banyak hal.Mungkin karena sikapnya yang begitu tertutup sehingga aku menjadi begitu penasaran.Tapi sudahlah, bukan urusanku untuk mengetahui masalahnya.

            Hari H acara berlangsung meriah.Semua dekorasi aku persiapkan sendiri dibantu dengan teman-temanku.Katanya, ibu dan ayah tidak bisa pulang, karena bisnisnya belum selesai. Aku kecewa berat, sedih dan ,marah bercampur. Namun, itu semua tak berlangsung lama. Di tengah acara ibu dan ayah muncul bersama seseorang yang  wajahnya tak asing lagi, “ Ega? “ semua berseru. Yang lain berbisik, “ Oh, kalian udah tahu, udah kenal ya?. Iya, Ega ini satu sekolah dengan kalian. Dan Ega sebentar lagi akan menjadi saudara angkat Ratih “
“ Kenapa ayah nggak bilang orang yang akan ayah adopsi itu Ega?, orang yang paling nggak bisa menghargai pertemanan  ? “  aku membentak.

“ Mana ayah tahu kalau kamu dan Ega sudah saling kenal? “ ayah menjawab
“ Aku nggak bermaksud menolak segala niat baikmu. Aku ingin berteman.Tapi setelah meninggalnya kedua orang tuaku dan adikku, aku kehilangan segala niat hidupku. Dari hari ke hari aku hanya merenung dan diam. Tak ada cara lain untuk meluapkan emosiku. Dan kali ini jika kamu tak mau menerimaku sebagai saudara angkatmu, aku rela asalkan tidak ada salah paham yang mengatakan kalau aku ini seseorang yang sinis.

“ Ega angkat bicara.

“ Bukan masalah itu tapi aku belum siap punya seseorang yang akan menjadi saudaraku “ 

“ Aku tidak tahu “ jawab Ega

Dan tiba-tiba, BRUUKK!!! Aku jatuh dan tak ingat apa-apa lagi.Sakitku kambuh lagi.Sejak seminggu yang lalu aku sering merasakan sakit di bagian perut.Ketika terbangun aku sudah berada di rumah sakit.Ibu sedang menangis di dekatku.

“ Ibu kenapa “ aku bertanya dengan lirih

“ Kamun harus kehilangan satu ginjal kamu. Ginjal kamu rusak karena…………… dan setelah di cek, ginjal ayah, ibu dan teman-teman kamu tidak ada yang cocok.Kami tinggal menunggu hasil pemeriksaan apa ginjal Ega cocok dengan ginjal kamu ”  ibu menangis

“ Aku, sakit… Sudah berapa lma aku disini? ”

“ Kurang lebih tiga hari “ jawab ayah

“ Ginjalnya cocok. Golongan darahnya juga sama “ dokter datanag sambil menyerahkan hasil riset pada ayah.

“ Kalau bisa kita operasi hari ini “ kata Ega

“ Kamu yakin nak? “ Tanya ibu 

“ Ya, yakin bu’de, demi Ratih  “ jawab Ega

Ketika itu aku kembali tak sadarkan diri.Pengelihatanku menjadi gelap.Aku hanya mendengar samar-samar suara orang disekelilingku.

            Entah berapa lama aku tak sadarkan diri.Ketika terbangun semu mengelilingiku.Yang kucari adalahb Ega, kemana dia? Apa dia jadi mendonorkan ginjalnya?.Aku ingin bangun, tapi ARRRGGGGHHH,, sakit. 

“ Aw,! apa aku sudah operasi? ” 

“ Ya, kamu baru sadar setelah lima jam koma “ jawab ibu

“ Senang kamu sadar, Tih “ ujar Nia, disambut anggukan yang lain

“ Ini ginjal Ega?

Ibu mengangguk

“ kemana dia ? “

“ Waktu dia mendonorkan satu ginjalnya ke kamu kondisinya baik-baik saja. Tapi setelah dua jam operasi, kondisinya kritis. Ginjal yang satunya tak bisa beroperasi dengan baik. Dan menyesalnya ia pergi meninggalkan kita dengan senyum diwajahnya “ ibu meneteskan air matanya.

            Sungguh tak bisa kupercaya.Kukira semua ini hanya mimpi. Ega yang pendiam yang kukira tak pernah menganggap ada orang lain ternyata adalah orang yang peduli,ortang yang rela mengorbankan dirnya untuk orang lain. Aku minta maaf Ega, kau penyelamat hidupku.“ Saudaraku, !!!!!! “ Aku menangis sejadi-jadinya.

“ Ega sempet cerita. Katanya kamu satu-satunya anak disekolah yang mau nyapa dia. 

Yang mau jadi temannya saat yang lain mengira dia adalah anak aneh “ Sahut Bayu

“ Dan dia sangat bersyukur, kamu sempet mau jadi temennya “ Sambung Andra

“ Apa Cuma Karena itu, dia sampai ngorbanin dirinya? “

“ Dia punya penyakit kanker otak yang lagi sebentar akan merenggut nyawanya.Jadi, diapikir hidupnya sekarang hanya menambah beban. Waktu ayah bertemu sama dia pertama kalinya. Dia bercerita panjang lebar tentang dirinya, juga latar belakangnya. Maka dari itu ayah rasa dia punya kepribadian yang baik dan cocok untuk jadi saudara angkatmu “ ujar ayah.

            Sejak saat itu aku lebih bisa menilai orang.Berkat pelajaran yang diberikan Ega.Sewaktu aku ke pemakaman ingin menjenguk Ega. Kuperhatikan nisan di kanan dan kiri makam Ega. Namanya mirp nama Ega. Mungkin inilah tujuan Ega ke pemakaman.Orang tuanya dan adiknya di makamkan disini. Goodbye Ega, You’ll always in my heart..
 
 
Pengirim : Lhina Ariyani